shoppable content
Konvergensi adalah keadaan menuju satu titik pertemuan. (KBBI)

Konvergensi media adalah integrasi media lewat digitalisasi yang dilakukan oleh industri media. Mengutip (Cyber Society: Teknologi, Media Baru, dan Disrupsi Informasi (2020) karya Catur Nugroho)

Sebelum Pandemi covid19 masuk di Indonesia, yang terjadi pada akhir 2019. pengguna internet menikmati konten dan belanja secara terpisah, baik itu konten artikel atau video – dinikmati pada platform khusus untuk konten. sementara jika ingin belanja mereka ke website/aplikasi khusus yang menjual produk.

Saat ini, jika teman-teman perhatikan. apalagi setelah pandemi covid19 muncul diakhir 2019, ada konvergensi antara konten dan belanja. yang awalnya dinikmati secara terpisah sekarang mulai membaur manjadi satu.

Kenapa membuat Shoppable Content ?

Digital Marketing telah menjadi ilmu yang jauh lebih tepat. digital marketing bukan lagi praktek penjualan yang mudah, dimana siapa pun bisa masuk untuk jualan dan berharap bahwa akan ada orang yang datang, melihat lihat produk lalu dengan riang gembira membeli produk mereka. Saat ini, sangat sulit untuk bisa berjualan online tanpa memiliki sebuah konten.

Praktisi marketing mulai merencanakan konten yang tepat di depan audiens mereka. untuk sebuah  pengalaman yang bersifat pribadi, baik artikel, photo, video atau live streaming. diwaktu yang sama juga mengarahkan konsumen langsung ke “mesin kasir”.

Pada akhirnya menikmati konten sekalian belanja telah menjadi hal yang lazim. Dalam dunia konten, ini adalah sebuah normal baru.

Konversi Konsumen

Dalam mempersempit kesenjangan antara perdagangan dan konsumen, merek-merek besar telah mencoba untuk membuat media online ada juga yang sudah berada di media lalu beralih dari model media/publisher  menjadi model e-commerce.

Mereka semua menjadi media pada satu tahap dan menjalankan fungsi penjualan pada tahap berikutnya.

Mereka mulai untuk membentuk tim konten kreator sendiri atau menggunakan agency yang bertugas menghasilkan banyak artikel dan video untuk kebutuhan dan keinginan masyarakat digital.

Pemilik Produk mulai membuat Media sendiri

Unilever yang memiliki banyak produk fast moving telah berinvestasi untuk membangun platform seperti masakapaharini.com dan allthingshair.com.

Situs web tersebut menarik banyak pengunjung dari search engine google (organik)  yang bisa meningkatkan visibilitas Produk-produk unilever dan mengarahkan pengunjung untuk berbelanja di marketplace.

Praktek Shoppable Content dari unilever telah menarik jutaan pengunjung datang ke website mereka setiap bulan melalui search engine seperti google. mereka sangat ambisius untuk mengambil pasar konten dimesin pencarian google.

jumlah pengunjung website masakapahariini.com

 

 

Marketplace mulai membuat media baru

Bukalapak membuat media online baru dengan nama BukaReview, dibuat dengan menambahkan sub domain baru yakni review.bukalapak.com.

Sejak 2019 bukalapak mulai aktif menerbitkan artikel-artikel tentang produk-produk dari penjual di bukalapak. dalam artikel-artikel yang mereka terbitkan di BukaReview.

bukareview

Grafik BukaReview pada wayback machine

Dalam halaman artikel review.bukalapak.com, BukaReview  menambahkan section produk. dimana pengunjung bisa menikmati konten artikel dan juga bisa diarahkan untuk belanja ke domain utama yakni bukalapak.com

bukareview

Rekomendasi Produk: Section Shoppable pada Artikel BukaReview (15/09/2022)

 

Media mulai menambah fitur untuk belanja

Di sisi lain, mereka yang sebenarnya adalah pelatform Media Online/Publisher, sehatq.com.  mencari cara baru untuk mendapatkan pendapatan dari audiens mereka di luar ketidakpastian iklan berbayar.

Analisa dari SimiliarWeb, 11 juta pengunjung website sehatq.com perbulan, 10 jutanya berasal dari orang googling, baik itu search engine google maupun yang lainnya.

Praktek yang mendorong pengunjung organik (SEO) ke pembeli telah menyebabkan konvergensi antara konten dan belanja.

Dalam 2 tahun terakhir, praktek semacam ini telah terjadi transformasi besar-besaran platform online news/media menjadi situs web e-commerce. Ini menjadi formula untuk menciptakan value, engagement, dan sales.

 

 

Shoppable Content

Di masa mendatang, semakin banyak perusahaan akan mengadopsi strategi Shoppable Content ke situs merek mereka, mengubahnya menjadi platform yang bisa menciptakan stimulus penjualan.

Mereka akan membuat sistem manajemen konten, memasukkan kata kunci pencarian, konten yang berbasis kebutuhan pengguna, dan menambahkan fitur untuk terjadinya penjualan.

Hasilnya adalah pengalaman pribadi yang lebih berguna, dinamis, yang melibatkan audiens – dan memudahkan atau menghibur mereka – sambil memberikan manfaat komersial yang signifikan bagi merek.

Cara kerjanya adalah Anda menciptakan konten yang bisa menarik audiens, salah satu contohnya adalah artikel.

Artikel ini secara kontekstual bisa menampilkan “iklan” berdasarkan kata kunci pada konten halaman.

Kemudian, audiens dapat ‘menambahkan ke keranjang’ tanpa dialihkan, bisa juga dialihkan menuju situs terpisah secara manual.

Unilever dan Bukalapak  hanyalah beberapa merek yang sekarang mengandalkan formula ini. Dengan Shoppable Content, konsumen distimulus pada pengalaman yang baik.

praktik shoppable content lainnya seperti aplikasi augmented reality revolusioner IKEA, yang memungkinkan pengguna melihat bagaimana produknya akan terlihat di ruang mereka, memungkinkan pelanggan untuk membeli produk tertentu saat itu juga.

Augmented Reality IKEA

Augmented Reality IKEA

Taobao telah menarik jutaan pembeli melalui belanja streaming langsung. YouTube telah memasang format iklan respons langsung dengan thumbnail produk yang dapat dijelajahi di bawah video. Pinterest telah mengubah Pin organik terbaiknya menjadi iklan yang Shoppable. TikTok telah meluncurkan fitur belanja terintegrasi, teleshopping virtual, dan bahkan kontes dansa yang terhubung ke pembelian dalam aplikasi.

Perkembangan media sosial sebagai tanah yang subur untu Shoppable Content sama organiknya dengan yang mereka nikmati. Praktek ini memiliki audiens loyal pada Channel media sosial seperti hiburan, inspirasi, dan lainnya.

tiktok shoppable content

Nathan Fingerstyle – Live Music + Live Shop (15/09/2022)

 

Experience yang Lebih Bermakna

Ketika sebuah perusahaan atau orang pribadi membuat konten yang lebih menarik atau bahkan bisa viral dan menyadari potensi komersialnya, itu gak hanya menguntungkan merek tetapi juga menguntungkan konsumen.

Shoppable Content menggunakan data-driven performance, misalnya penggunaan keyword yang bisa menawarkan konten di costumer path yang lebih personal dan autentik kepada konsumen.

Praktek ini memicu pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat digital serta perilaku mereka dan menginspirasi dalam membuat konten yang jauh lebih menarik minat.

Jika Content Marketing menjawab pertanyaan orang di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Shopabble Content membawanya selangkah lebih maju – shoppable content mendorong orang untuk melakukan pembelian langsung.

Shoppable content menghadirkan manfaat bagi semua orang dalam aktivitasnya di internet. Ini dapat dinilai secara terukur dan bersifat pribadi. Ini bukan hanya hal besar berikutnya. Shoppable content sudah terjadi dan sedang berlangsung sekarang.